Bertekun dalam Doa
Sebagai
umat beragama, tentunya kita sudah tak asing dengan ritual yang disebut
“berdoa”. Dari bangun pagi, kita berdoa. Setiap kita mau bepergian, hendak
makan, akan belajar, bahkan menjelang tidur, kita awali dengan berdoa, ya kan?
Esensi dari doa pun bermacam-macam, seorang pelajar berdoa agar dapat lulus
ujian, seorang karyawan berdoa agar karirnya menanjak, pasangan suami-istri
berdoa agar segera dikaruniai anak, dan masih banyak contoh lainnya. Tidak
dipungkiri, beberapa orang yang berdoa mungkin merasa bahwa doanya tidak
didengar, tidak dijawab, bahkan merasa Tuhan tidak mengabulkan doanya. Hal ini
yang terkadang membuat manusia menyalahkan Tuhan dan menganggap Tuhan tidak
mengasihi umatnya. Nah, sekarang marilah kita renungkan apa yang ditulis oleh
Nabi Yeremia dalam pasal 10 ayat 23, begini bunyinya, “manusia tidak berkuasa untuk menentukan
jalannya, dan orang yang berjalan tidak
berkuasa untuk menetapkan langkahnya”. Saudara-saudari yang terkasih,
ternyata kita, umat manusia memang tidak berkuasa (tidak punya hak) atas apa
yang seharusnya kita miliki dan apa yang seharusnya terjadi dalam hidup kita.
Kita memang boleh berupaya dan berusaha sekuat tenaga, tetapi sekali lagi,
Tuhanlah yang menjadi hakim. Tuhan Allah yang berhak menentukan apakah yang
diminta itu diperlukan untuk umatnya atau tidak.
Belajar
dari Alkitab, bahkan seorang Bunda Maria yang telah dipilih oleh Allah untuk
mengemban tugas mulia untuk mengandung, melahirkan, dan membesarkan putra Allah
pun tidak bermegah diri, justru sebaliknya, dengan penuh kerendahan hati Bunda
Maria berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Lukas 1:38). Dalam hal
berdoa, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak menuntut, melainkan berpasrah
dan meminta yang sesuai pada kehendak Bapa di surga, “jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di surga” (Matius 6:10). Jika berdoa dengan cara ini, Allah
meyakinkan kita bahwa Dia mendengar kita. Bagi-Nya, doa orang yang lurus hati
(jujur) adalah menyenangkan hati-Nya (Amsal 15:8). Nasehat Rasul Paulus dengan
jelas dinyatakan dalam Roma 12:12, “bertekunlah dalam doa”!
Komentar
Posting Komentar